Sabtu, 12 Oktober 2013

BELAJAR MANDIRI-RINGKASAN FISIOLOGI KEHAMILAN 1


1.   Setelah terjadi fertilisasi maka zigot/ovum yang telah dibuahi masih akan tetap berada di ampula karena ada konstriksi antara ampula dan kanal oviduk (tuba fallopii) dapat berlangsung selama 3-4 hari atau 3-5 hari. Sehingga selama berada di ampula zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis dan menghasilkan dua sel anak yang disebut blastomer. Pembelahan awal menghasilkan tahap ‘dua sel’ yang diikuti tahap ‘empat sel’ dan tahap ‘delapan sel’. Pada saat blastomer terus membelah diri, sebuah bola sel padat terbentuk dan dikenal dengan morula.
2.    Transpor dari tuba fallopii menuju ke uterus dipengaruhi oleh:
  •  Arus cairan yang lemah di dalam tuba (cairan ini berasal dari sekresi epitel) dan kerja epitel bersilia yang bergerak ke arah uterus.
  •  Kontraksi yang lemah dari tuba fallopii.  
3.  Tuba fallopii mempunyai permukaan yang kriptoid yang tidak rata sehingga menghalangi jalannya ovum walau ada cairan.
4.  Sementara itu, peningkatan progesteron yang dihasilkan corpus luteum akan menstimulasi pelepasan glikogen dari endometrium ke lumen saluran reproduksi sebagai sumber energi awal embrio.
Glikogen tersebut sebenarnya berasal dari sel-sel stroma yang menjadi besar dan bengkak akibat pengaruh dari progesteron. Dimana di dalam sel stroma tersebut bukan hanya glikogen saja melainkan terdapat juga protein, lipid, dan beberapa mineral.
5.  Setelah 4 hari kadar progesteron telah cukup maka progesteron ini akan memacu peningkatan reseptor progesteron pada sel otot polos tuba fallopii. Selanjutnya progesteron akan mengaktivasi reseptor-reseptor tersebut  yang menyebabkan relaksasi tuba fallopii dan di tambah dengan gerak peristaltik dan aktivitas silia maka morula/ovum terbuahi masuk ke uterus.
6. Setelah masuk ke uterus akan terjadi akumulasi dari cairan antara blastomer-blastomer yang menyebabkan pembentukan rongga berisi cairan yang mengubah morula menjadi blastokista.
7.  Keterlambatan zigot untuk sampai pada uterus ini penting supaya lumen uterus sudah mengakumulasi nutrisi yang cukup untuk mendukung implantasi embrio. Jika tiba terlalu awal, morula bisa mati. 

Sumber :
Guyton & Hall, 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC
Norwitz Errol, Schorge Jhon, 2008. At A Glance Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta : Erlangga

Semoga bermanfaat..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar