Kamis, 03 Oktober 2013

Bagaimana seseorang dapat mengalami amnesia dan demensia ?


     Orang yang menderita penurunan daya ingat yang melibatkan waktu secara keseluruhan, bukan berupa potongan-potongan informasi. Keadaan ini, yang dikenal sebagai amnesia, terjadi dalam dua bentuk. Bentuk tersering, amnesia retrograd (“ke belakang”), adalah ketidakmampuan mengingat kejadian-kejadian yang baru berlangsung. Hal ini biasanya timbul setelah trauma yang mengganggu aktivitas listrik otak, misalnya konkusio (geger otak) atau stroke. Jika seseorang terpukul hingga pingsan, maka isi ingatan jangka pendek pada hakikatnya terhapus, menyebabkan yang bersangkutan kehilangan ingatan tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam waktu sekitar setengah jam terakhir sebelum kejadian. Trauma berat juga dapat ,mengganggu akses informasi yang baru didapat dalam simpanan jangka panjang. Amnesia anterograd (“ke depan”), sebaliknya, adalah ketidakmampuan menyimpan ingatan yang disimpanan jangka panjang untuk kembali diingat nantinya. Keadaan ini biasanya berkaitan dengan lesi di bagian medial lobus temporalis, yang umumnya dianggap sebagai bagian kritis untuk konsolidasi ingatan. Orang yang mengalami keadaan ini mungkin dapat mengingat hal lama yang mereka pelajari sebelum timbulnya masalah amnesia ini, tetapi mereka tidak dapat menyimpan ingatan permanen baru.
     Sedangkan pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak. Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun.     Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Lupa pada usia lanjut bukan merupakan pertanda dari demensia maupun penyakit Alzheimer stadium awal. Demensia merupakan penurunan kemampuan mental yang lebih serius, yang makin lama makin parah. Pada penuaan normal, seseorang bisa lupa akan hal-hal yang detil, tetapi penderita demensia bisa lupa akan keseluruhan peristiwa yang baru saja terjadi.

okey,,segini dulu yang bisa saya bagikan..semoga bermanfaat ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar